Keterbatasan waktu sering menjadi sebuah kendala bagi kebanyakan blogger untuk selalu menyajikan postingan yang layak untuk di nikmati para pengunjungnya. Terlebih lagi bila si blogger menyandang berbagai gelar seperti gelar sebagai suami, orang tua bagi anak-anak atau kepala rumah tangga, bawahan, karyawan dan sebagainya yang tentunya akan memaksa lebih ektra menyempatkan waktunya untuk berblogging ria di dunia online. Begitu halnya dengan saya, walaupun aktifitas blogging bukan Nah, sesuai dengan judul postingan kali ini saya akan menampik beberapa argumen atau ideologi beberapa blogger yang gila akan rank alexa. Banyak yang beranggapan tingginya nilai traffik rank alexa menandakan bahwa situs tersebut mempunyai pengunjung yang banyak pula, entah dari mana datangnya asumsi ini saya tidak ambil pusing. Perhitungan algoritma alexa dan google terhadap suatu situs belum ada yang mengetahuinya sama sekali, yang ada kita hanya me-reka dan menebak saja. Jika Anda rajin bersurfing dibelantara maya ini, tentu akan menemui beberapa situs populer yang mengalami penurunan traffik rank alexa walaupun pada kenyataanya situs tersebut memang benar-benar sudah sangat terkenal.
Berbeda halnya dengan weblog ini, walaupun pengunjung relatif stabil namun traffik rank alexa merosot tajam atau setidaknya masih mendapatkan raport merah dari alexa. Ini menandakan bahwa banyaknya pengunjung bukanlah suatu acuan untuk mendapatkan nilai sebuah ranking. Yang perlu saya tekankan dalam hal ini adalah bahwa konsistenitas dalam update postingan merupakan kunci utama dalam meraih traffik rank blog yang di cita-citakan. Google mungkin akan memberlakukan perlakuan khusus bagi hambanya yang aktif melakukan aktifitasnya di dunia maya ini, salah satunya ya blog Anda itu.
Banyaknya kunjungan blog menandakan postingan Anda sangat bernilai di mata pengunjung, ya setidaknya sebagai penawar rasa penasaran mereka ketika menemukan postingan Anda di mesin pencari hehehe...
Jadi kesimpulannya adalah bahwa kunci mendapatkan kunjungan yang stabil tidak terlepas dari tinggi rendahnya kualitas sebuah postingan. Lalu bagaimana cara menilai kualitas sebuah postingan? bersambung...
Semoga bermanfaat, salam
Posted by Riki kurniawan
0 Comments
